Senin, 07 Maret 2016

umur bumi mungkin berakhir sekitar 1,75 milyar tahun lagi

Satu hari nanti Bumi tidak dapat mendukung kehidupan manusia termasuk tidak layak ditinggali lagi. Kata akhir, silakan pindah dari bumi kata seorang ahli universitas East Anglia. Lalu kemana manusia harus pindah. 

Sedangkan bintang terdekat berjarak 4 tahun cahaya, mungkin ada planet lain seukuran bumi disana. Untuk pergi kesana manusia harus menempuh perjalanan sejauh 40.000.000.000.000 km. Dengan kendaraan apa ?, bahkan pesawat ruang angkasa Voyager yang sudah terbang pada tahun 1977 baru mencapai jarak 1/500 kecepatan cahaya pada tahun 2012 lalu atau 35 tahun baru mencapai jarak 1/500 tahun cahaya. Artinya dengan teknologi saat ini, manusia baru dapat mencapai ke bintang terdekat setara 500x4 tahun cahaya = 2000 tahun.

Umur bumi mungkin sekitar 1,75 miliar tahun lagi, atau paling lama hanya 3,25 miliar tahun untuk seluruh tata surya kita dari sekarang akan punah sampai  gelap gulita. Dimasa depan, matahari akan mati tapi tidak hanya redup tapi blep seperti lampu begitu saja. Seperti Gelap dan tidak mengeluarkan cahaya terang seperti sekarang. Tetapi ada proses mengerikan sebelum matahari mati.

Seperti gambar kiri, di suatu saat nanti dari gambar artis memberikan contoh kondisi bumi. Ketika gas raksasa di matahari semakin membengkak, besar dan terus membesar dan berubah menjadi bintang merah raksasa. Ukurannya lebih besar dari ukuran sekarang, dan bumi akan terbakar karena sangat dekat.

Matahari adalah sebuah bintang yang kaya akan gas hidrogen. Karena tekanan gas begitu besar disana, di tengah intinya terjadi fusi thermal (seperti fusi nuklir). Di dalamnya seperti thermo nuklir yang panas, dan poton (cahaya) yang berada di dalam lari keluar menembus gas sampai melewati planet. Cahaya itulah yang membuat sinar dan panas matahari seakan menyala dan menghangatkan bumi.

Tetapi saat nanti, Matahari akan kehabisan gas dan mulai memasuki tahap kematian. Gas hidrogen sebagai atmosfer matahari yang membungkus dan memberikan bahan bakar agar Matahari bercahaya akan benar benar habis. 

Ketika gas utama terbakar dan bintang ini menjadi tidak stabil. Matahari benar benar tidak mati langsung, alias tidak bersinar lagi seperti dipadamkan. Bila gas kandungan gas hidrogen disana sudah habis terbakar, tersisa gas helium dan matahari mulai membakar gas Helium. Ketika gas helium mulai ikut dibakar perlahan matahari bentuknya mulai berubah.

Secara perlahan matahari akan membengkak terlebih dahulu dan terus melebar dan menelan planet di dekatnya termasuk Bumi. Setelah proses pembengkakan berakhir, matahari akan kembali menciut sampai akhirnya meledak menjadi bintang Supernova. Sisa gas terakhir yang ada akan terlempar ke ruang hampa, dan tersisa sebuah bintang kecil bercahaya putih yang sudah menciut.

Peneliti mengatakan saat inilah bumi berada di zona paling baik dan sangat layak huni. 
Saat ini jarak bumi ke matahari sangat tepat, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Ukuran bumi juga tepat untuk manusia tinggal. Zona layak huni dari sebuah planet memang bervariasi. Tergantung ukuran bintang (mataharinya) sebagai pusat. 

Posisi bumi berada di Goldilock, dan usia tata surya sudah memasuki masa remaja atau tepat berada di tengah tengah usia kehidupan paling indah. Dan manusia berada pada kehidupan yang tepat seperti sekarang ini.

Bintang di beberapa tata surya lain memiliki ukuran besar dan bisa saja kecil. Jarak planet ke bintang juga menentukan sebuah kehidupan, semakin besar bintang maka planet yang layak di tinggali harus berada di zona yang aman dan letaknya harus semakin jauh dari bintang. Demikian juga sebaliknya, bila bintang berukuran lebih kecil maka planet harus lebih dekat untuk mendapatkan panas yang tepat.

Contoh planet Merkurius dan Venus adalah planet yang berada di area tidak layak ditinggali oleh manusia termasuk untuk kehidupan. Disana panas karena terlalu dekat dengan Matahari. Manusia juga tidak bisa tinggal di Pluto saat ini, karena jauh dari matahari dan sangat dingin dengan suhu dibawah -200 derajat

Ukuran planet bagi manusia harus tepat, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Seperti Jupiter tidak mungkin manusia tinggal disana karena Jupiter adalah planet gas. Manusia tidak bisa tinggal dengan planet gas dan tekanan sangat besar di Jupiter termasuk planet Saturnus. Bahkan di kedua planet tersebut memiliki badai dengan kecepatan seperti kecepatan pesawat komersil. Mencapai putaran 1000km perjam

Ukuran matahari masuk kategori bintang G atau sedikit lebih besar dari ukuran rata rata bintang terbanyak di dalam galaksi. Bintang lain rata rata memiliki ukuran M yang relatif tidak terlalu panas dan bercahaya lebih merah. Bila matahari memiliki ukuran M atau lebih kecil, maka posisi planet yang layak bukan Bumi karena terlalu dingin. Bisa saja tinggal di Merkurius dan Venus.

Hanya bintang kita (matahari) ukurannya juga relatif kecil atau rata rata dibanding bintang raksasa. Karena itu umur hidup matahari lebih lama. Dibanding beberapa bintang raksasa yang yang pernah ditemukan, ukurannya mencapai puluhan sampai ribuan kali ukuran Matahari. 

Usia bintang raksasa (usia selama bersinar) akan lebih singkat. Bintang akan terbakar setiap hari karena adanya gas, gas tersebut adalah gas Hidrogen sebagai gas paling banyak ditemukan di alam semesta. Sebuah bintang dapat mati setelah kehabisan bahan bakar setelah membakar seluruh gas Hidrogen. Semakin besar ukuran bintang, semakin banyak isi gas di dipakai untuk dibakar. Sehingga bintang raksasa akan bercahaya lebih terang , tapi berdampak lebih cepat menghabiskan gas Hidrogen. Setelah gas Hidrogen, sisa gas yang dibakar kedua adalah gas Helium. Bila keduga gas habis, maka bintang harus bersiap untuk tamat lebih cepat.

Tahap awal kematian bintang umumnya dimulai dari proses membengkak. 
  • Setiap bintang yang akan mati, matahari perlahan membesar dan terus semakin besar sampai berubah menjadi raksasa merah, menghancurkan semua planet terdekat bahkan planet yang dekat akan masuk ke dalam gas bintang.
  • Setelah membengkak, bintang akan menciut kembali, tetapi itu tahap awal sebelum bintang benar benar mati. Tahap akhir kematian bintang adalah proses meledak yang disebut Supernova. Disebabkan gravitasi di dalam bintang runtuh dan tidak mampu mempertahankan isi gas. Dan inti bintang yang berisi Thermo Nuklir semakin panas lalu Boom. Akhir semua gas akan terlempar begitu jauh, dan tersisa inti padat bintang saja.
  • Sampai akhirnya tersisa inti bintang yang kecil memiliki cahaya putih dan di sebut bintang kerdil. Sedangkan sisa gas akan terlempar habis ke segala arah di ruang hampa. Perlahan sebuah bintang akan White Dwarf, sampai semua sisa gas yang tersisa benar benar sudah habis terbakar maka bintang menjadi sebuah planet hitam yang sangat padat.
Bagaimana nasib bumi selama proses kematian dari bintang diatas, membutuhkan waktu miliar tahun dari sekarang. Dari Bumi akan di dekati gas panas matahari, karena matahari akan membesar. Proses membengkaknya matahari sangat berbeda seperti sekarang, jauh lebih besar dari ukurannya yang dilihat saat ini. Seperti bumi memiliki kandungan gas seperti oksigen tetapi jauh lebih sedikit di banding materi padat. Karena matahari membesar, panasnya akan lebih terasa di bumi sampai perlahan semakin panas. Perlahan air di lautan akan menguap kata Andrew Rushy mahasiswa PhD dari UEA ilmu lingkungan hidup. 

Bagaimana kehidupan di bumi dalam proses kematian matahari
Bila suhu terus meningkat, tumbuhan akan kering, manusia mungkin bertahan tapi harus dibawah tanah. Sampai mikroba saja yang mampu bertahan hidup. Dan Matahari terus membesar tanpa bisa dihentikan. Intinya matahari mulai hancur atau menunggu runtuh, bintang ini akan kehilangan daya tarik (gravitasi) untuk mempertahankan gas. Seperti atmosfir bumi, udara tertahan karena daya tarik gravitasi bumi. 

Bila gravitasi semakin melemah, maka gas yang menyelimuti sebuah planet dan bintang akan mengembang / melebar. Tapi itu baru tahap awal kehancuran matahari dan berdampak ke planet lain bumi, setelah itu bumi akan ditelan oleh gas raksasa matahari dan terbakar di dalamnya.

Rushby mengatakan kalau bumi sudah tidak layak ditinggali, sementara waktu manusia bisa pindah ke planet terdekat. Sejauh ini manusia mulai mencari Exoplanet atau planet yang mirip bumi. Bila tidak mungkin pindah ke tempat lain, salah satu tempat terbaik saat ini adalah planet Mars yang sementara lebih dingin.

Masalahnya di planet Mars, kondisi atmosfir saat ini tidak mendukung kehidupan, setidaknya belum ada teknologi yang dibawah ke planet Mars untuk menghasilkan air dan oksigen. Kondisi Mars mengalami masalah sejak dahulu, karena planet ini tidak mampu mempertahankan air (cair) dan suhu disana jauh lebih dingin. Walau diteliti bahwa planet Mars dahulunya pernah memiliki kandungan cairan yang membeku dari bukti data di tahun 2015.

Mengapa planet Mars menjadi salah satu pilihan. Karena hanya planet Mars yang ukurannya lebih kecil (2/3) dari bumi, dan paling dekat untuk di datangi dan ukurannya bisa ditinggali manusia. Sementara tidak ada planet lain dibelakang Mars yang cocok untuk Manusia.

Selama manusia belum memiliki teknologi untuk pergi ke bintang terdekat, hanya disana tempat paling aman untuk migrasi dan manusia tidak bisa tinggal di planet gas seperti Jupiter, Saturnus dan lainnya yang lebih jauh. Atau Pluto yang lebih membeku dan terlalu jauh dengan matahari.

Mars merupakan tempat paling solid kata Rusby untuk sesaat. Bumi memiliki 95% udara dengan kandungan metana ( 4 molekul hidrogen dan 1 karbon.) yang membuat semua kehidupan. Gas metana menjadi barometer bagi manusia bila sebuah planet memang pernah dihuni oleh mahluk hidup.

Tapi menurut analisa lain mengatakan atmosfer Mars sangat sedikit berisi gas metana. Gas metana merupakan bekas gas dari tanda aktivitas kehidupan di Mars. Besar kemungkinan disana memang tidak ada kehidupan. Informasi ini di dapat dari robot Curiosity yang sedang meneliti permukaan planet Mars. Curiosity membawa pengukur laser Spektrometer yang dirancang untuk mencari gas metana. Sampai saat ini gas tersebut belum terditeksi (2012). Tetapi analisa robot Curiosity belum dapat memastikan apakah di Mars memang pernah ada mahluk hidup disana, artinya manusia mungkin akan kesulitan untuk tinggal di planet tersebut. Kecuali membawa teknologi dan membuat mesin oksigen sendiri dari sumber daya di planet Mars. Sejauh ini para peneliti hanya bisa menyimpulkan bahwa planet Mars telah kehilangan separuh gas yang dimiliki. Air disana kabarnya menguap karena secara gravitasi dari ukuran planet Mars tidak mampu mempertahankan gas dan air yang dahulunya ada.

Masalahnya manusia sekarang adalah kegiatan yang menghancurkan planetnya sendiri. 
Jangan berbicara miliaran tahun lagi. Sekarang apa yang disebut global warming / pemanasan global lebih dahulu terjadi. Panas bumi akan terus meningkat, bahkan mencapai 2 derajat lebih panas pada tahun 2100, perkiraan peneliti bisa saja lebih cepat, perkiraan terakhir suhu bumi dapat naik +4 deg.C dalam 100 tahun mendatang. 

Manusia masih bersenang senang, dibuat dengan kemudahan, menghabiskan sumber daya energi seperti  minyak dan listrik karena manusia mampu membeli dan menikmati begitu boros. Seharusnya kita sudah berhemat dari sekarang. Karena minyak adalah benda fosil yang memerlukan  proses 3 juta tahun pembentukan fosil minyak mentah tapi dihabiskan manusia dalam 1 tahun saja.

Masalah lain dari jumlah penduduk, tahun 2050 penduduk bumi diperkirakan mencapai 9 milyar manusia. Apakah bumi masih mampu memberikan makanan begitu banyak manusia. Keadaan inilah yang harus diperbaiki sekarang, dengan menyelamatkan bumi terlebih dahulu sebelum kabur ke planet lain. 

Pemborosan energi, polusi, sampah, pembakaran batubara akan berdampak meningkatkan bencana alam sampai es dibagian kutub akan mencair dan menenggelamkan kota kota di pinggir pantai ditambah cuaca buruk yang dapat mengagalkan panen. Bila suhu bumi meningkat sedikit saja maka produksi pangan akan terganggu, disitu bencana datang lebih dahulu sebelum matinya Matahari. 

Krisis ini bisa saja terjadi dalam beberapa puluh tahun mendatang, makanan mahal dan penduduk miskin tidak mampu membeli makanan, penduduk bumi terus bertambah. Kondisi manusia sebenarnya dapat menghancurkan kehidupan bumi, sekarang tidak penting memikirkan keadaan bumi untuk jutaan atau miliaran tahun lagi.

Menghemat energi, tidak membuat sampah lebih banyak, melakukan daur ulang, tidak membuat polusi dengan kendaraan pribadi, menanam pohon adalah tindakan lebih nyata. Jadi manfaatkan kehidupan saat ini lebih baik dibanding memikirkan kehancuran planet bumi oleh panas matahari atau terjadinya bencana meteor yang menabrak bumi. 

Disamping waktu yang tepat sebagai Godilock dan Golden Time (sebagai waktu emas bagi manusia hidup). Karena saat ini adalah waktu paling tepat manusia menikmati serta secepatnya memperbaiki kehidupan di planet bumi yang mulai rusak. Biarkan para ilmuwan memikirkan masa depan, merancang pesawat ruang angkasa yang lebih cepat, dan mencari planet mirip bumi lainnya. Sedangkan masyarakat lebih baik melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki kehidupan saat ini. Kondisi manusia di masa depan, belum tentu lebih baik dari sekarang. Itu yang dikatakan oleh para ilmuwan.





semoga bermanfaat
sumber http://obengplus.com/articles/2703/1/Umur-bumi-mungkin-berakhir-175-milyar-tahun-lagi.html#.Vt53-pyLTIV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar